Mencari

Minggu, 25 Juli 2010

Sajadah Rinduku


Tiap butir airmata yang mengalir lembut membasahi sajadahku, tiap kali pula kubisikan doa padaMu. Tetes demi tetes butiran itu kini benar-benar basah dengan kekagumanku padaMu. Takdir waktu yang telah Kau tetapkan untukku, telah membawa jiwaku melanglang dalam pengembaraan jati diri dengan memaknai semua peristiwa yang Kau beri. Dan aku menangis dalam sajadah Rinduku padaMu.. dengan rasa takut akan murkaMu karena kealphaan jiwaku. Akankah pantas diri ini bertemu denganMu…

Tiap sujud panjang ku menangis, meratapi dan menyesali khilaf ku… akankah Kau terima sujud maafku.. dengan pengampunan yang Kau beri, masih pantaskah ku mengiba padaMu…HambaMu dengan segudang salah dan dosa, akankah para Malaikat pun mendoa untukku… memohonkan pengampunan ku dalam taubat jiwaku padaMu…

Wahai Dzat … pemilik jagat ini.. kumenangis dalam rinduku… tiap rintangan yang Kau beri semakin membawaku memahami Kuasamu… Betapa kerdilnya aku dihadapanMu, betapa nistanya aku sebagai hambaMu… Betapa dustanya aku dengan nikmatMu… Padahal Kau tak pernah menghitung tiap butir KaruniMu dan membandingkan tiap jengkal ucap syukurku padaMu…

Wahai Dzat … yang berKuasa atas diriku,, kapan pun Kau mau jiwa ini dapat terbang kembali padaMu.. dan tak akan menyisakan ruang waktu untukku mengulang kembali peristiwa lalu. Namun inilah kebesaranMu, masih memberiku banyak Cinta dan Kasih SayangMu, memberiku waktu memperbaiki salahku dan memaknai kembali tiap detik yang terlewati tanpa arti…

Kini ku menangis lagi dalam sajadah rinduku padaMu… memohon kembali CintaMu. Meminta kembali kemurahanMu dalam segala ketidak sempurnaan ku dengan kerdilnya jiwaku dihadapanMu….

Dalam tangis air mata taubatku…terimalah pengakuan lisan yang senantiasa penuh alpha ini, dalam jejak-jejak kesalahanku PadaMu, hamba mohon petunjukMu…untuk menjadi bekal dalam jiwaku yang baru….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar