Mencari

Kamis, 15 Juli 2010

Hati ini hy Allah yg tahu "Cinta Dalam Diam"



Bismilahirohmanirohim

Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang..
cukup cintai ia dalam diam..
karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya..
Kau ingin memuliakan dia dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan terlarang yg Allah murkai..
Kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya..
karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu..
menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu..
karena diammu bukti kesetiaanmu padanya..
karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah Allah SWT pilihkan untukmu..

Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali..??
Yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah..

karena dalam diammu tersimpan kekuatan.. kekuatan harapan..
hingga mungkin saja Allah akan membuat nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata..

Bukankah Allah tak pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padaNya..??
Dan jika memang cinta itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata,, biarkan ia tetap nyata..
jika ia bukan milikmu,, melalui waktu,, Allah akan menghapusnya..
dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat..
Biarkan cinta dalam diammu menjadi memori tersendiri di sudut hatimu..
menjadi rahasia antara kau dan Sang Pemilik hatimu…


Subhanallah,,so sweet…^_^

Yakinlah bila saat’y telah tiba Allah akan mempertemukan dgn seseorang yg terbaik menurut-Nya untuk kita..!!

“Ikhwan yg baik untuk akhwat yg baik,, dan begitupun sebalik’y”

Tetap istiqomah untuk menjaga hati,, sampai hati ini berlabuh ke tempat yg halal… Smile ✿ ^‿^

Karena,, Hati ini hanya Allah yg tahu…

Teteap Semangat ya.. !!!

Jika Taaruf Gagal Total


Fenomena yang sering terjadi dikalangan muslim dan muslimah yang sedang mempersiapkan diri ke gerbang pernikahan biasanya akan melalui ?fase ta?aruf?. Suatu usaha atau ikhtiar untuk mengetahui hakikat calon pasangan kita. Bagaimana sifat dan karakternya, keluarganya, gaya hidupnya, dan seabreg-abreg ?rahasia si dia? yang ingin kita ketahui dengan detail dalam ta?aruf adalah di bolehkan dalam islam. Agar mantap sebelum terjadi pinangan/lamaran. Sayangnya, sering terjadi dari pihak wanita kurang jeli dalam memanfaatkan moment ini, banyak diantara mereka yang melihat beberapa nilai plus dari calonnya langsung mengatakan ?iya?, terburu-buru menjatuhkan pilihan. Dengan alasan bahwa lamaran bisa di batalkan atau dengan kata lain mudah dibatalkan maka ketika ditengah perjalanan sering kita temui ?korban-korban? berjatuhan, baik dari pihak wanita maupun laki-lakinya. Banyak di pihak lelaki kecewa atau juga mungkin dari pihak laki-laki yang menarik pinangannya sehingga pihak wanita juga kecewa.

Gagal dalam ta?aruf ? jangan terlalu bersedih dan kecewa. Tapi juga ingat dan sadari berapa banyak pilihan yang kita inginkan dari calon pasangan kita. Ingatlah,..bahwa sosok yang kita harapkan menjadi pendamping hidup kita tidak akan bisa sempurna total!! bagi pihak wanita biasaya figure yang diharapkan adalah seperti Rasulullah shalallahu alaihi wassalam dan bagi pihak lelaki sudah sering penulis dengar menginginkan sosok yang cerdas seperti Aisyah atau mungkin yang berhati mulia seperti Khadijah. Terlalu tinggi memasang target?? Iya,..karena itulah banyak yang mengharapkan calon pasangannya mampu begini dan begitu harus bisa ini dan itu dan sebagainya. Sehingga sebenarnya kegagalan dalam melewati fase ta?aruf adalah karena tingginya target yang di harapkan dari calon pasangannya.

Melihat dengan jujur apa yang ada dalam diri kita, mengaca dan menggali kembali kemampuan, kelebihan dan kekurangannya adalah sangat perlu di perhatikan bagi muslim dan muslimah yang berniat akan menikah. Sehingga apabila memang hatinya ?khalisan lillah li wajhillah? benar-benar ingin menikah karena Allah, ikhlas karena Allah semata, karena mengharapkan wajah-Nya semata maka dia tidak akan memasang target atau impian yang terlalu tinggi dan muluk. Karena sesungguhnya Allah sendiri telah menjamin hal itu bagi hamba-hamba-Nya yang baik yang shalih akan mendapatkan pasangan yang shalihah juga sebagaimana firman-Nya: ?Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula? (An-Nuur: 26).

Berfikir positif dan selalu berhusnudzan (berbaik sangka/ positive thinking- pen) kepada Allah harus selalu ada dalam pikiran kita ketika menghadapi kegagalan dalam ta?aruf.Boleh jadi ketika kita sangat menginginkan calon pasangan kita itu ternyata ia adalah bukan yang terbaik di sisi Allah Azza wa jalla, dan kemungkinan lain Allah akan menggantikannya dengan calon lain yang lebih baik. Cobalah renungkan pula firman-Nya berikut ini : ? ?boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahuinya? (Al-Baqarah :216)
Tetaplah berdoa dan berusaha sesuai dengan kemampuan kita dan janganlah terlalu memasang target yang terlalu tinggi sebagaimana penulis ungkapkan diatas agar kita tidak selalu ?gagal? dalam ta?aruf .

Buat saudariku muslimah yang masih ?gagal? dalam ta?aruf perbanyaklah doa kepada-Nya. Mintalah yang terbaik bagi kehidupanmu di dunia dan akhirat nanti. Janganlah karena omongan kanan-kiri, karena usiamu yang terus bertambah membuat engkau tak sabar. Ingatlah bahwa pernikahan bukanlah hanya untuk satu hari atau dua hari dan berapa banyak tanggung jawab yang akan engkau emban setelah engkau menikah tentu akan membuatmu berfikir dengan akalmu bukan dengan perasaanmu. Jangan menyerah,..wahai saudariku !! Usaha ta?aruf lagi sampai Allah pertemukan engkau dengan calon pasanganmu. Sesungguhnya IA tidak akan menyia-nyiakan amal usahamu dan juga doamu.Wallahu ?alam bish-shawwab.

http://nasihat19.blogspot.com/2008_09_01_archive.html

Tips Taaruf Juga...


Jika seorang lelaki ingin menarik hati seorang wanita, biasanya yang ditebarkan adalah berjuta-juta katapuitis bin manis, penuh janji-janji untuk memikat hati, "Jika kau menjadi istriku nanti, percayalah aku satu-satunya yang bisa membahagiakanmu," atau "Jika kau menjadi istriku nanti, hanya dirimu di hatiku" dan "bla...bla...bla..." Sang wanita pun tersipu malu, hidungnya kembang kempis, sambil menundukkan kepala,"Aih...aih..., abang bisa aja." Onde mande, rancak bana !!!(halahh...berlebihaan kekekeke)Lidah yang biasanya kelu untuk berbicara saat bertemu gebetan, tiba-tiba jadi luwes, kadang dibumbui 'ancaman' hanya karena keinginan untuk mendapatkan doi seorang. Kalo ada yang coba-coba main mata ama si doi, "Jangan macem-macem lu, gue punya nih!" Amboi... belum dinikahi kok udah ngaku-ngaku miliknya dia ya? Lha, yang udah nikah aja ngerti kalo pasangannya itu sebenarnya milik Allah SWT.Emang iya sih, wanita biasanya lebih terpikat dengan lelaki yang bisa menyakinkan dirinya apabila ntar udah menikah bakal selalu sayang hingga ujung waktu, serta bisa membimbingnya kelak kepada keridhoan Allah SWT. Bukan lelaki yang janji-janji mulu, tanpa berbuat yang nyata, atau lelaki yang gak berani mengajaknya menikah dengan 1001 alasan yang di buat-buat.Kalo lelaki yang datang serta mengucapkan janjinya itu adalah seseorang yang emang kita kenal taat ibadah, akhlak serta budi pekertinya laksana Rasulullah SAW atau Ali bin Abi Thalib r.a., ini sih gak perlu ditunda jawabannya, cepet-cepet kepala dianggukkan, daripada diambil orang lain, iya gak? Namun realitayang terjadi, terkadang yang datang itu justru tipe seperti Ramli, Si Raja Chatting, atau malah Arjuna, Si Pencari Cinta, yang hanya mengumbar janji-janji palsu, lalu bagaimana sang wanita bisa percaya dan yakin dengan janjinya?Nah...Berarti masalahnya adalah bagaimana cara kita menjelaskan calon pasangan untuk percaya dengan kita? Pusying... pusying... gimana caranya ya? Ih nyantai aja, semua itu telah diatur dalam syariat Islam kok, karena caranya bisa dengan proses ta'aruf. Apa sih yang harus dilakukan dalam ta'aruf? Apa iya, seperti ucapan janji-janji seperti diatas?Ta'aruf sering diartikan 'perkenalan', kalau dihubungkan dengan pernikahan maka ta'aruf adalah proses saling mengenal antara calon laki-laki dan perempuan sebelum proses khitbah dan pernikahan. Karena itu perbincangan dalam ta'aruf menjadi sesuatuyang penting sebelum melangkah ke proses berikutnya. Pada tahapan ini setiap calon pasangan dapat saling mengukur diri, cocok gak ya dengan dirinya. Lalu, apa aja sih yang mesti diungkapkan kepada sang calon saat ta'aruf?1. Keadaan KeluargaJelasin ke calon pasangan tentang anggota keluarga masing-masing, berapa jumlah sodara, anak keberapa, gimana tingkat pendidikan, pekerjaan, dll. Bukan apa-apa, siapa tahu dapat calon suami yang anak tunggal, bokap ama nyokap kaya 7 turunan, sholat dan ibadahnya bagus banget, guanteng abis, lagi kuliah di Jepang (ehm), pokoknya selangit deh! Kalo ketemu tipebegini, sebelum dia atau mediatornya selesai ngomong langsung kasih kode, panggil ortu ke dalam bentar, lalu bilang "Abi, boljug tuh kaya' ginian jangan dianggurin nih. Moga-moga gak lama lagi langsung dikhitbah ya Bi, kan bisa diajak ke Jepang!" Lho? :D2. Harapan dan Prinsip HidupWarna kehidupan kelak ditentukan dengan visi misi suatu keluarga lho, terutama sang suami karena ia adalah qowwan dalam suatu keluarga. Sebagai pemimpin ia laksana nahkoda sebuah bahtera, mau jalannya lempeng atau sradak-sruduk, itu adalah emahirannyadalam memegang kemudi. Karena itu setiap calon pasangan kudu tau harapan dan prinsip hidup masing-masing. Misalnya nih, "Jika kau menjadi istriku nanti, harapanku semoga kita semakin dekat kepada Allah" atau "Jika kau menjadi istriku nanti, mari bersama mewujudkan keluarga sakinah, rahmah, mawaddah." Kalo harapan dan janjinya seperti ini, kudu' diterima tuh, insya Allah janjinya disaksikan Allah SWT dan para malaikat. Jadi kalo suatu saat diagak nepatin janji, tinggal didoakan, "Ya Allah... suamiku omdo nih, janjinya gak ditepatin, coba deh sekali-kali dianya...," hush...! Gak boleh doakan suami yang gak baik lho, siapa tahu ia-nya khilaf kan?3. Kesukaan dan Yang Tidak DisukaiDari awal sebaiknya dijelasin apa yang disukai, atau apa yang kurang disukai, jadinya nanti pada saat telah menjalani kehidupan rumah tangga bisa saling memahami, karena toh udah dijelaskan dari awalnya. Dalam pelayaran bahtera rumah tangga butuh salingpengertian, contoh sederhananya, istri yang suka masakan pedas sekali-kali masaknya jangan terlalu pedas, karena suaminya kurang suka. Suami yang emang hobinya berantakin rumah karena lama jadi bujangan), setelah menikah mungkin bisa belajar lebih rapi, dll. Semua ini menjadi lebih mudah dilakukan karena telahdijelaskan saat ta'aruf. Namun harus diingat, menikah itu bukan untuk merubah pasangan lho, namun juga lantas bukan bersikap seolah-olah belum menikah. Perubahan sikap dan kepribadian dalam tingkat tertentu wajar aja-kan? Dan juga hendaknya perubahan yang terjadi adalah natural, tidak saling memaksa.4. Ketakwaan Calon PasanganApa yang terpenting pada saat ta'aruf? Yang mestinya menduduki prioritas tertinggi adalah bagaimana nilai ketakwaan lelaki tersebut. Ketakwaan disini adalah ketaatan kepada Allah SWT lho, bukan nilai 'KETAKutan WAlimahAN' :D Karena apabila seorang lelaki senang, ia akan menghormati istrinya, dan jika ia tidak menyenanginya, ia tidak suka berbuat zalim kepadanya. Gimana dong caranya untuk melihat lelaki itu bertakwa atau tidak? Tanyakan kepada orang-orang yang dekat dengan dirinya, misalnya kerabat dekat, tetangga dekat, atau sahabatnya tentang ketaatannya menjalankan ketentuan pokok yang menjadi rukun Iman dan Islam dengan benar. Misalnya tentang sholat 5 waktu, puasa Ramadhan, atau pula gimana sikapnya kepada tetanggaatau orang yang lebih tua, dan lain-lain. Apalagi bila lelaki itu juga rajin melakukan ibadah sunnah, wah... yang begini ini nih, 'calon suami kesayangan Allah dan mertua.'Inget lho, ta'aruf hanyalah proses mengenal, belum ada ikatan untuk kelak pasti akan menikah, kecuali kalau sudah masuk proses yang namanya khitbah. Nah kadang jadi 'penyakit' nih, karena alasan "Kan masih mau ta'aruf dulu..." lalu ta'rufnya buanyak buanget, sana-sini dita'arufin. Abis itu jadi bingung sendiri,"Yang mana ya yang mau diajak nikah, kok sana-sini ada kurangnya?"Wah..., kalo nyari yang mulia seperti Khadijah, setaqwa Aisyah atau setabah Fatimah Az-Zahra, pertanyaannya apakah diri ini pun sesempurna Rasulullah SAW atau sesholeh Ali bin Abi Thalib r.a.?Nah lho...!!!Apabila hukum pernikahan seorang laki-laki telah masuk kategori wajib, dan segalanya pun telah terencana dengan matang dan baik, maka ingatlah kata-kata bijak, 'jika berani menyelam ke dasar laut mengapa terus bermain di kubangan, kalau siap berperang mengapa cuma bermimpi menjadi pahlawan?'Ya akhi wa ukhti fillah,Semoga antum segera dipertemukan dengan pasangan hidup, dikumpulkan dalam kebaikan, kebahagiaan, kemesraan, canda tawa yang tak putus-putusnya mengisi rongga kehidupan rumah tangga. Kalaupun nanti ada air mata yang menetes, semoga itu adalah air mata kebahagiaan, tanda kesyukuran kepada Allah SWT karena Ia telah memberikan pasangan hidup yang selalu bersamamengharap keridhoan-Nya, aamiin allahumma aamiin.Barakallahulaka barakallahu'alaika wajama'a bainakumafii khairin.Wallahu a'lam bishowab,(kafemuslimah.com)

http://nasihat19.blogspot.com/2008_09_01_archive.html

Tips Taaruf


Taaruf secara harfiah diartikan sebagai perkenalan. Taaruf yang akan saya obrolkan dalam tulisan ini adalah perkenalan menuju pernikahan. Perkenalan sebagaimana perkenalan dalam pertemanan adalah sebuah pembukaan dalam berteman. Pembukaan berarti belum melakukan berteman. Bisa jadi setelah asl/pls (hahaha pembukaan chatting ala bahulak :D)Â karna gak tertarik ya gak jadi berteman. Jadi kalo selama taaruf sudah mencicipi apa yang ada dalam pernikahan berarti sudah bukan masuk kategori taaruf lagi.
Metode taaruf secara islami yang saya pahami yaitu mencari tahu kepribadian calon pasangan dengan memasang detektif-detektif untuk mengorek informasi dari orang-orang terdekatnya. Dari cerita beberapa keluarga yang sukses dengan metode ini mengaku metode tersebut lebih efektif (sori ya, tidak diteliti secara ilmiah, ceileee..) daripada mengorek langsung pada orangnya karena:1. perasaan cinta seringkali muncul terlalu awal meski sudah menyadari bahwa dia bukan orang yang tepat untuknya sehingga mekso untuk tetap memilih dia2. sulit sekali bagi orang lain untuk melalukan pengakuan dosa saat ini di depan orang lain, kecuali mengakui dosa yang lalu-lalu.
Dulu seorang teman yang ingin menggunakan metode taaruf, jadi bingung daftar pertanyaan apa yang harus saya titipkan kepada detektif saya agar pertanyaan tersebut mengena dan mewakili seluruh informasi yang seharusnya saya peroleh. Buat priotitas dulu, yaitu hal prinsip apa yang diinginkan? dan hal apa yang tidak disenangi? Contoh yang prinsip, biasanya cuman dikit misal 3 buah: agama, akhlak, pemikiran. Hal yang tidak disenangi: buruk rupa, pemboros, penggosip, perokok.Berikut contoh membuat daftar pertanyaannya (tentunya dengan mengaca pada diri sendiri dahulu):Agama: kalo ingin yang ahli ibadah “Adakah amalan sunnah yang sudah jadi kebiasaan?”, karena mereka yang mampu merawat amalan sunnah, sudah hampir dipastikan amalan wajibnya tidak terbengkalai.Akhlak: detektifku dulu yang kreatif memberi saran pertanyaan “Bagaimana perhatiannya dengan keluarganya?”. Ini pertanyaan bagus menurutku, karena dia yang sangat perhatian dengan keluarga sudah barang tentu besoknya keluarga akan jadi perhatian utama. “Apakah emosinya stabil?”. Ini juga masukan dari salah seorang adek kelas. Kalo emotional stablenya bagus dia sudah mulai masuk area kedewasaan yang matang.Pemikiran: Menyatukan visi itu sangat penting sehingga tau mau dibawa kemana keluarga ini? Atau pendidikan semacam apa yang diberikan kepada anak. Visi bisa ditanyakan langung, “apa visimu wahai calon teman setiaku?”. Untuk ngecek beliau ngegombal atau gak, cek melalui detektif lewat pertanyaan, “Bahasan apa yang sering diperbincangkan? Agama? Pendidikan? Sepak Bola?”. Kalo pengen yang sama-sama berjuang dalam berdakwah pilih yang mengutamakan bahasan agama. Tambahan, kalo pengen yang cerdas selidiki sekritis apa dia menilai sesuatu.
Buruk rupa: Kalo ini… foto tidak menjamin sama dengan kualitas fisiknya. Baiknya ketemu langsung atau kalo cari aman (dari penyakit hati), lihat dari kejauhan bagaimana sebenarnya fisiknya. Kalo anaknya berjilbab gak mungkin donk minta dibuka gitu, tanya ke temen deketnya apakah ada yang minus? misal ada yang tidak normal atau punya penyakit kulit?.Pemboros: “Bagaimana model belanjanya? Membeli tanpa pikir panjang? Sering ngutang?”Penggosip: Pancing orangnya dengan membeberkan atau menanyakan salah satu kejelekan orang . Kalo tidak berminat oohh aman.Perokok: “Berapa batang rokok yang dihabiskan setiap hari? Tipe social smoker atau sak karepe dewe smoker?”
Mulai centang dan uncentang jawaban, yang prinsip wajib terpenuhi semua, kalo gak ntar bisa stress lo. Yang tidak disenangi masih bisa ditoleransi jika ada 1 atau 2 tidak sesuai maunya kita, kita bisa bersabar untuk membentuk dia dikemudian hari. Karena eh karena mau yang 100% sesuai kemauan susah bok. Yang perlu digarisbawahi jangan berharap yang muluk-muluk jika kamu atau calon teman setiamu tidak memenuhi salah satu kriteriamu lalu berikrar: “Saya saat ini memang masih…. Tapi saya akan mencoba dari sekarang dan besok untuk tidak begini lagi”. Mungkin niatnya terlaksana untuk 1-2 bulan setelah menikah, tapi setelah itu kembali lagi ke asal :D. Karena kebiasaan baik itu dipupuk selama paling tidak 2 tahun.
Yang paling utama adalah memohon jawaban Tuhan lewat sholat istikharah berkali-kali. Sebelum ijab qabul baiknya niat ingsun, “Ya Rabb inilah orang terbaik yang Engkau pilihkan untukku. Jika kelak ada yang tidak puas aku tidak akan mengungkit-ngungkit masa taarufku dahulu.”. Mungkin ada yang ingin menambahkan bagaimana sebaiknya model pertanyaan taaruf? Atau ada yang kontra? Sumonngo di feedback..

http://nasihat19.blogspot.com/2008_09_01_archive.html