Dikutip dari buku “Gara-gara Jilbabku?” Karya Asma Nadia, dkk
Mari kita jilbabkan diri, jilbabkan hati, dengan ikhlas, karena jilbab adalah sebuah aturan perlindungan Allah..
Q.S Al-Ahzab ayat 59: Perintah Menggunakan Jilbab
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[1232]. Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada yg tidak ketat, tidak transparan dan tidak menyerupai laki2.
Q.S An-Nur: 30-31 Batasan Aurat antara Pria dan Wanita
“Katakanlah kepada orang-orang laki-laki yang beriman “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, apa yang mereka perbuat.” “Katakanlah kepada wanita yang beriman :”Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka meukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
Mereka bilang,,Akhwat berjilbab itu..
*Seandainya jilbab bukan kewajiban, bagi saya jilbab tetap memberi keindahan lain. Tapi sayang, masih ada yang melihat jilbab dari sisi syar’i semata. Mereka tidak peduli pada warna, motif, apalagi bentuk. Apakah warna, motif, dan bentuk merupakan keharusan berjilbab? TIDAK. Tapi kenapa harus alergi dengan penawaran-penawaran seperti itu? Allah menciptakan keindahan dalam bentuk wanita, dengan segala batasan-batasannya. Kita menjaga dan menambah keindahan itu, dengan segala batasan-batasannya. (Biru laut, Penulis buku “Aku Begitu Mencintaimu”)
*Kalo ingat masa SMA, akhwat berjilbab terlihat lebih terjaga, menyejukkan pandangan, dan insya Allah bisa diandalkan. Kalau ada, saya pesan satu ya?..hehehe, serius neh! (Widhi Saputro, Ilustrator)
*Cewek berjilbab itu..cantik tenan, Rek! Yap, mau keningnya lebar kaya pematang sawah, mau hidunyya pesek kayak ragi masuk angin, mau pipinya jerawaan kaya korban perang bintang, bagi saya, mereka tetap cantik. Inner beauty yang keluar dari cewek berjilbab bukan bernama fisik, tapi bernama iman dan pemahaman yang dalam. Lagipula, saya yakin, cewek berjilbab itu lebih dihargai Allah ketimbang yang tidak, karena mereka patuh pada titah Allah SWT, bukan semata keinginannya saja. (Asa Mulchias, Penulis buku “Kuntilanak, Here I Come!”
*Menyamaratakan semua jilbabers adalah sebuah kesia-siaan. Persamaan mereka adalah, mereka menutup aurat untuk menjalankan perintah Allah. kalau mereka juga menjilbabi hati dan akhlaknya, ini adalah plus kedua. Dan beberapa orang, setelah berjilbab, menjadi lebih cantik penampilannya, ini adalah bonus. Tapi cantik perilakunya, itu adalah buah manis. Ikuti mode, tentu saja boleh. Bersikap tegas, tentu saja boleh, Satu lagi, jangan galak-galak, ya? . Asyik-asyik aja gitu..hehe
(Ekky al-Malaky P, penulis buku “Protes, Protes, Protes!”)
*Cewek berjilbab itu kayak kue yang dibungkus plastik. Kesannya lebih mahal. Beneran. Sumpah! (Adji, penulis buku “Pelangi Hati dan Will U Marry Me?”)
*RUMAH SAKIT! Begitu yang terlintas di kepala, setiap aku ketemu sama cewek berjilbab. Lho, apa hubungannya? Jelas ada! Rumah sakit selalu berada dalam keadaan steril. Begitu juga cewek berjilbab, steril dari keinginan laki-laki untuk memandang secara berlebih-lebihan. Kecuali keinginan untuk….menikahi! Hihihi..maklum dah, namanye juga masih jomblo! (Denny Prabowo, penulis buku “Pemuda dalam Mimpi Edelwiss”)
*Aku suka cewek centil dan pinter. Suka ngelaba-ngelaba kecil. But, With Jilbab, serasa ada jarak yang enggan kutembus. Berjilbab means dia komit penuh to what she trust. aku jadi hormat. (Wedha, Ilutrator dan Desainer)
*Di mata saya, Jilbaber itu menghadirkan rasa adem, kagum, pokonya semua yang baik-baik hadir di perasaan saya setiap lihat jilbaber. Ada nilai plusnya-lah. terlebih, saya langsung merasa sebagai saudaranya, jangankan mau macam-macam, orang lain yang menggoda pun, sepertinya saya ingin turun tangan untuk menjaganya. Didepan mata saya, nggak boleh ada yang mengganggu dia, karena dia telah menjaga dirinya dengan menunjukkan identitasnya sebagai muslimah, sebagai saudara saya. Jadi kalo ada yang menggoda nakal, iseng, ataupun macam-macam sama jilbaber, berarti dia harus bwerhadapan denagn saya..:-)
(S. Gegge Mappanegawa, penulis buku “Kupu-Kupu Rani”)
*Ya, kalo menurut pribadi ali sendiri, selain seneng karena hari gini masih ada cewek berjilbab yang mau mjaga auratnya, cewek berjilbab itu lebih sejuk ada dilihatnya, selain juga menjauhkan cowok dari pandangan yang ga semestinya. Tapi nggak ngilangin juga unsur-unsur seninya, karena seni itu indah. Dan Allah suka akan keindahan. (Ali Ichsan, Ilustrator)
*Jibab itu bikin cewek keliatan cakep, asal makenya bener. Jadi, kita mandangnya nggak macem-macem. Cewek yang berjilbab rapi lebih enak diajak berinteraksi. (Koko Nata, penulis buku “No Hp No Cry”)
*Salam Jilbab, kalo menurut gue, cewek yang memakai jilbab itu keren baget lho (lebih-lebih dipandang pake kacamata Islam). Tapi yang enggak enaknya kalo ngeliat cewek sekarang berjilbab tidak pada tempatnya. Memakai jilbab sekaligus mengenakan pakaian super ketat, sehingga lekuk-lekuk tubuhnya membayang. Kan sama aja tuh! Lagipula gue kurang setuju jilbab sering dimodis-modisin, sehingga cenderung mengundang hasrat negatif. Segitu aja. Bagi cewek berjilbab; “berjilbablah selayaknya berjilbab!” (Rifan)
*Cewek berjilbab tau menghargai dirinya. Dia juga bikin cowok deg-degan. Soalnya makin banyak misterinya. (Gola Gong, penulis buku “Hari Senjakala”)
*Jilbab tak pernah mampu menyembunyikan kecantikan seorang wanita. Jilbab justru makin mnegaskan kecantikan, kelembutan, kesalehan, dan pesona wanita.
(Irwan Kelana, Cerpenis, novelis, dan wartawan harian umum Republik)
*Gw suka banget ama cewek jilbab. Apalagi anaknya pinter. Tapi kadang suka risih kalo lyt cewek jilbab, gaun ketat, n bawahnya street. Tapi lagi gw nggak suka cewek jilbab ya terlalu gombrang gitu. Kesannya kayak emak-emak. Menurut gw, boleh dong pakai jilbab gaya, asal yg sesuai dengan syariat n yang keliatan rapi gitu lho. (Zainal Radar T, Cerpenis)